top of page
  • Gambar penulisPemulih Nusantara

Partisipasi Muliantara pada WEEC Bangkok

Pemulih Nusantara (Muliantara) berpartisipasi dalam World Environmental Education Congress (WEEC) ke-10 yang digelar pada tanggal 3-7 November 2019 di BITEC Bangkok, Thailand. WEEC adalah kongres internasional yang fokus pada pendidikan lingkungan dan keberlanjutan. WEEC ke-10 adalah yang pertama diadakan di Asia dengan tema “Pengetahuan Lokal, Komunikasi, dan Konektivitas Global”. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang saat ini semakin berperan terhadap kesadaran sosial masyarakat.


Sesi-sesi paralel dalam WEEC ke-10 menghadirkan para pembicara yang inspiratif. Pembicara utama Mr. Gunter Pauli dari Belgia berbagi pengalamannya mengenai “Pedagogi Transformasi dan Resiliensi”. Pembicara lainnya juga menyampaikan pengalaman dan hasil kerja mereka seperti presentasi John Hardy tentang “Prinsip Sekolah Hijau”, Raquel Fratta Brodon tentang “Ekonomi Proyek Implementasi untuk Pemberdayaan Perempuan”, dan Thapani Sirivadhanabhakdi tentang “Kolaborasi dalam Pendidikan Lingkungan”.



Pemulih Nusantara (Muliantara) berkesempatan untuk mempresentasikan program kami dalam sesi Forum LSM yang diadakan pada Tanggal 7 November 2019 di Amber Room 3. Project Manager kami, Alyandra Gusman, menyampaikan pengalaman Muliantara dalam mengimplementasikan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) melalui presentasi berjudul “Peran ESD untuk mengintegrasikan SDGs dalam Kebijakan”.


Pada tahun 2018-2019, Muliantara memberikan pendampingan terhadap masyarakat Desa Menarbu dan Desa Napan Yaur di Papua untuk bergerak menuju Model Desa Berkelanjutan dengan metode partisipatif. Kegiatan ini dimulai dengan proses sosialisasi dengan pemerintah lokal, komunitas lokal, dan pemangku kepentingan setempat. Setelah sosialisasi, dilakukan Baseline Survey (BS) yang dilanjutkan dengan Penilaian Kebutuhan (NA) terkait keterampilan masyarakat untuk masa depan, diskusi partisipatif untuk menyusun Visi Desa, dan lokakarya untuk menyusun bersama Rencana Strategis Desa yang berkelanjutan. Program kami berhasil mendorong internalisasi Pilar Pembangunan Berkelanjutan (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan) ke dalam Visi Desa dari Desa Menarbu dan Desa Napanyaur. Rencana Strategis Desa juga telah mengakomodasi 17 SDGs ke dalam kegiatan masing-masing desa.


Muliantara mendukung pendekatan dari bawah ke atas (bottom up) dalam pembangunan perdesaan menggunakan metodologi partisipatif yang terbukti berhasil meningkatkan ketertarikan masyarakat lokal terhadap isu keberlanjutan. Pengetahuan dan nilai lokal dapat diarahkan menuju perpektif global untuk mendukung resiliensi lokal dan pembangunan berkelanjutan.

32 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page